Halaman

Sabtu, 07 Juli 2012


TUGAS AKHIR

MEMBACA KOMPREHENSIF




Resensi dengan menggunakan teknik cutting and glueing (memotong dan menempelkan)












Judul Novel     : Muhammad (Para Pengeja Hujan)

Pengarang       : Tasaro GK

Penerbit           : Bentang Pustaka

Cetakan           : Pertama, Mei 2011

Tebal               : 688 hal

Harga              : 79.200




Tentang Penulis :

         Terlampir di belakang cover buku sosok Tasaro GK adalah anggota Kelompok Tani Mekar Jaya, Desa Cinanjung, Sumedang. Berkebun pada sebagian waktunya dan menulis pada sebagian waktunya yang lain. Lahir di Gunung Kidul, Tasaro kini berdiam di lereng Gunung Geulis, Sumedang. Novel Muhammad Saw.: Para Pengeja Hujan adalah bagian dari serangkaian pencarian spiritual yang masih dia lakukan. Saat ini, Tasaro hidup bersama istri dan anak laki-lakinya dalam keseharian menulis dan bercocok tanam. Sesekali berkumpul di saung bambu sambil melihat cabai yang mulai memerah dan lanskap Kota Bandung di kejauhan.

Sinopsis :

Novel ini merupakan edisi kedua. Muhammad Lelaki (Penggenggam Hujan) adalah edisi yang pertama kemudian edisi kedua di lanjutkan dengan menulis buku Muhammad (Para Pengeja Hujan). Novel ini merupakan sebuah novel boigrafi yang menuliskan riwayat hidup Sang Nabi. Cerita fiksi dalam novel ini, berkisar tentang pencarian seorang Persia yang mempercayai  ajaran Zarathusta yang memiliki keyakinan bahwa telah hadir di muka bumi ini seorang Lelaki Pembawa Kebenaran seperti yang tertuang dalam Kitab Zardusht yang sering dia pelajari, berjuluk Astvat-ereta atau Maitreya dalam keyakinan Budha, Himada dalam tradisi Kristen, dan lelaki penggenggam hujan dalam keyakinan agama Hindu. Tokoh utama bernama Kashva tersebut meyakini ayat-ayat Tuhan dalam kitab sucinya bahwa astvat-ereta tersebut telah hadir di muka bumi. Astvat ereta tersebut adalah lelaki bersikap santun. terpercaya. tegas dan penuh wibawa dalam kepemimpinannya. Dan menyebarkan ajaran kebenaran. 

Berawal dari kisah kelahirannya yang bersamaan dengan serangan pasukan bergajah ke Ka’bah. Lalu kisah bagaimana bayi Muhammad sampai ke tangan Halimah sang ibu susuan. Tak lupa kisah populer pembelahan dada Muhammad kecil oleh dua malaikat yang menyamar. Beberapa kisah perang juga diceritakan di sini lengkap dengan ketegasan Sang Nabi sebagai pemimpin, antara lain tentang keruntuhan Thaif. Lalu Haji Wada hingga wafatnya sang Nabi dan keguncangan Madinah sepeninggalnya. Bagaimana rumitnya pendaulatan Abu Bakar sebagai khalifah pertama, dan diakhiri oleh awal-awal masa pemerintahan khalifah Umar. Pembangkangan zakat dan kemunculan nabi palsu juga dikisahkan. Lalu dibagian-bagian akhir, detil mengenai kepahlawanan Khalid bin Walid. 

Kemudian Pelarian terakhirnya di Tibet, dan benih-benih cintanya pada Astu kembali muncul setelah memandang bangunan-bangunan hasil karya Astu di ibukota Persia, Madain. Bangunan-bangunan yang dulu pernah ia rancang bersama Astu saat masih belajar di Kuil Gunung Sistan. Kashva sempat dijebloskan ke penjara oleh keturunan Khosrou yang masih dendam pada kelancangan Kashva di bangsal Apadana dulu, tapi berhasil lolos atas bantuan Mashya, kakak lelaki Astu. 

Sayangnya, tak ada pertemuan indah Kashva-Astu sampai akhir cerita. Kashva justru kedatangan kawan-kawan khayalannya, Elyas dan Biksu Tashidelek. Diakhiri dengan pandangan sedih Mashya dan Vakhsur saat melihat Kashva berlari-lari sambil ngomong sendiri ke kanan dan ke kiri, seolah-olah sedang berbincang akrab dengan seseorang di sebelah kanan dan kirinya, padahal yang ada hanya udara, menuju Syiria. Ending yang menyedihkan. Bukankah ia sudah berdarah-darah menafsirkan ajaran Buddha tentang ramalan hadirnya sosok Maitreya yang bertubuh emas, atau ajaran Zoroaster yang menyebutnya Astvat Ereta - seorang nabi yang dijanjikan, atau nujum Pendeta Kristen bernama Bahira yang menamainya Himada, sosok yang akan membawa keagungan di rumah Tuhan, dan juga yang sudah saya sebut sebelumnya, ramalan dalam ajaran Hindu. Semua kecerdasan Kashva yang tergambar sempurna menjadi sia-sia di akhir cerita.

Keunggulan buku:

Semua dikisahkan sangat haru dengan kata-kata sempurna, sehingga seolah saya ada di sana dan merasakan apa yang dirasakan oleh para tokonya. Kisah pencarian Kasva yang syahdu dalam buku ini akan membawa kita menelusur Jazirah Arab, India, Barrus, hingga Tibet. Buku ini cocok dibaca oleh siapa saja. Remaja, dewasa, pria atau wanita yang ingin lebih mengenal dan lebih dekat dengan kehidupan Rasulullah. Banyak sisi kehidupan yang belum kita ketahui di dalam buku ini. Di dominasi dengan sedikit hiasan ayat-ayat al-qur’an dan ungkapan-ungkapan puitis membuat buku ini berbeda.

Saya rasa buku ini bagus. Cukup detail membicarakan tokoh-tokoh utama dalam segala hal di setiap ceritanya. Walaupun banyak sekali perang tapi kita seperti sedang menyaksikan langsung atau menonton kisah nabi di masa dahulu. Banyak diceritakan masa kecil Rasulullah yang menarik. Salah satunya yaitu ketika Nabi Muhammad SAW dibelah dadanya, dan selain itu masih ada banyak moment-moment masa kecil Rasulullah yang luar biasa. Setelah membaca buku ini semoga kita tidak hanya dibuat terpesona dengan kisah-kisah bagus di dalamnya, tapi juga kita semakin bersemangat mencontoh teladan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.

Kelemahan buku :

Didalam pengungkapan bahasa penulis menggunakan bahasa yang cukup indah. Cerita Kashva tidak lagi dominan seperti dalam buku novel lainnya. Di dalam buku ini, ada banyak kejadian baru, nama tokoh-tokoh baru yang membuat kita lebih keras untuk menghapalnya. Di dalam buku ini dengan berani para tokoh menyebut bahwa seorang Lelaki Pembawa Kebenaran seperti yang tertuang dalam Kitab Zardusht yang sering dia pelajari, berjuluk Astvat-ereta atau Maitreya dalam keyakinan Budha, Himada dalam tradisi Kristen, dan lelaki penggenggam hujan dalam keyakinan agama Hindu. Jadi banyak kepercayaan muncul dalam alur cerita tersebut. Sebaiknya di dominasi dengan islam saja agar pembaca tidak salah dalam penafsirannya. Tetapi novel tetaplah novel, jadi hanya untuk hiburan, bukan keyakinan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar